Baru aja mendarat sambutan hangatpun menyeruak, tapi bisa dibilang ini
bukan hangat tapi panas merekah nan gerah sih. Sungguh sambutan luar
biasa. Saya gak nyangka Ibukota bakal sepanas ini, efek rumah kaca bener
- bener kerasa. Trus mulai memasuki jalan - jalan protokol menuju
penginapan, macetnya bikin nari - nari sambil camping di dalem taksi.
Setelah melakukan penyelidikan ternyata sumber macet ini berasal dari
banyaknya proyek pembangunan infrastruktur jalan, ruang publik, gedung -
gedung penggaruk langit, bakekok blah blah blah...
kiri kanan
proyek, tiang tiang monorail hasil studi banding ke negeri seberang yang
dulunya bakal jadi solusi kemacetan pada mubazir, ciihhh!, jalan layang udah makin alay & kendaraan bermotor 11 - 12 sama penduduknya.
Yaa.. Ibu kota kita sedang berlari. Tapi entah mengejar apa. Cuma bisa berharap yang dikejar adalah lingkungan sehat dan kesejahteraan publik dari hasil pembangunan yang begitu pesatnya ini.
ini ada beberapa oleh - oleh hasil jepretan selama di Ibukota, semoga berkenan :D
Mana oleh - oleh monasnya be?
ReplyDeleteketinggalan yud, hiks..
ReplyDeletewkakakka... enak di Bali be. makanya gw ga mau balik ke Jakarta. Bali pantai bagus deket, makan murah, hidup di Bali berasa hidup :)
ReplyDeletehahaha.. iya mas, pantai ada, gunung ada, danau ada, perkebunan ada, macem - macem ada dehh.
Deleteemang sekarang mas bowo dimana?